Efek Samping Methylprednisolone

Semua obat memiliki efek samping dalam setiap penggunaannya, walaupun yang ditimbulkan berbeda-beda, ada yang ringan, sedang sampai serius. Gunakanlah obat sesuai dengan anjuran dokter dan baca dengan seksama informasi yang terdapat dalam kemasan. Seperti halnya efek samping yang ditimbulkan dengan mengkonsumsi obat Methylprednisolone.
Methylprednisolone merupakan salah satu obat keras golongan kortikosteroid yang digunakan untuk mengatasi 0masalah sakit yang ditimbulkan oleh peradangan atau anti inflamasi dan imonusupresan Jika digunakan berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang, maka akan mengakibatkan efek samping dalam tubuh. Untuk mengetahui lebih dalam dan pasti tentang Methylprednisolone obat apa berikut ulasannya.
Efek Samping Penggunaan Methylprednisolone
Pada beberapa orang yang mengkonsumsi obat ini dapat menimbulkan efek samping, beberapa efek samping tersebut adalah sebagai berikut :
- Sakit perut
- Murah
- Sakit kepala
- Insomnia
- Gelisah
- Muncul Jerawat
- Peningkatan pertumbuhan rambut
- Mudah mengalami memar
- Tidak mengalami haid atau siklus haid yang tidak teratur
Tidak hanya itu, efek samping lainnya yang dapat ditimbulkan adalah supresi adrenal jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Efek samping yang ditimbulkan cukup luas karena obat ini mempengaruhi hormon kortikosteroid, dan jika penggunaannya lebih dari 5 hari maka diperlukan tappering off.
Efek Samping Berdasarkan Sistem Organ
- Kardiovaskular, seperti henti jantung, bradikardia, Gaal jantung kongestif, angioederma
- Gangguan elektrolit, seperti retensi natrium, menurunnya kalium, dan retensi cairan
- Reaksi alergi, seperti reaksi anafilaksis, angioederma dan hipersensitivitas
- Endokrin, seperti toleransi karbohidrat dan glukosa menurun, peningkatan kebutuhan insulin atau obat anti diabetes, cushingoid state, menstruasi ireguler, hirsutisme dan supresi pertumbuhan pada pasien pediatric.
- Dermatologis, seperti jerawat, dermatitis alergi, atrofi kutan dan subkutan, hiperpigmentasi, hipopigmentasi, kulit kering bersisik, ekimosis dan petekie, eritema, striae dan urtikaria.
- Ophtalmik, seperti glaukoma, katarak, subkastular pusterior, eksoftalmus
- Neurologis/psikiatrik, seperti konvulsi, depresi, instabilitas emosional, euphoria, sakit kepala, peningkatan tekanan intrakranial dengan papiledema, insomnia dan perubahan mood.
- Muskulosketekal, seperti nekrosis aseptik bonggol femoeal da humerus Charcot-like arthrophaty, penurunan massa otot, osteoporosis, fraktur patologis, fraktur kompresi veterbra.
- Gastrointestinal, seperti distensi abdomen, hepatotoksisitas, hepatomegali, mual, esofagitis ulseratif, pankreatitis, ulkus peptikum dengan kemungkinan perforasi atau pendarahan.
- Lainnya, seperti meningkatnya kemungkinan infeksi
Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan menekan efek samping yang akan ditimbulkan, maka konsultasikanlah dengan dokter apakah anda mempunyai alergi terhadap obat Methylprednisolone, aspirin, tartrazine atau obat jenis kortikosteroid lainnya. Selain itu bicarakan dengan dokter apabila anda sedang mengkonsumsi obat lain atau vitamin ataupun suplemen guna menghindari interaksi obat. Selalu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat, jangan pernah mengkonsumsi obat tanpa anjuran dokter terlebih jika anda memiliki riwayat beberapa penyakit seperti penyakit hati, ginjal, usus, jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit kejiwaan, myasthenia garvis, osteoporosis, infeksibmata herpes dan penyakit tuberkulosis. Begitu pun untuk ibu hamil dan menyusui bahkan untuk wanita yang sedang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat, perlu terlebih dahulu konsultasi dengan dokter berapa dosis yang bisa digunakan agar tidak membahayakan janin dan ASI.
Interaksi Obat
Jika obat Methylprednisolone digunakan dalam jangka panjang maka dapat menurunkan respon antibodi tubuh terhadap toksoid, vaksin hidup, atau justru vaksin hidup dilemahkan. Untuk penggunaan vaksin sebaiknya dilakukan setelah pemberhentian penggunaan Methylprednisolone.
– meningkatkan efek antikoagulan oral
– meningkatkan konsentrasi obat Methylprednisolone
– menurunkan konsentrasi obat Methylprednisolone
– meningkatkan kelemahan pada miastenia gravis
– menurunkan konsentrasi obat lain
– meningkatkan efek samping gastrointestinal
– meningkatkan kemungkinan replikasi mikroba